Cegah Kejahatan Premanisme, Tim Satgas Ops Bina Kusuma  Polres TTS Pasang Spanduk Imbauan

Tribratanewstts.com- Sebagai upaya mencegah aksi- aksi Premanisme yang dapat mengganggu kamtibmas Polres TTS melalui Operasi Bina Kusuma melakukan beberapa kegiatan yakni Imbaun-imbauan, patroli, kegiatan FGD serta kegiatan-kegiatan pencegahan lainnya.

Khusus kegiatan Imbauan melalui pemasangan Spanduk,  Satuan Tugas (Satgas)  Operasi Bina Kusuma  , Jumat (18/06/21) melaksanakan pemasangan spanduk di beberapa titik pusat keramaian yang ada di wilayah Hukum Polres TTS diantaranya di Pol Subsektor pasar Inpres Soe dan di pasar Inpres  kelurahan Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS.

Spaduk  imbauan yang berisikan kalimat  “  JANGAN MELAKUKAN KEJAHATAN PREMANISME, MARI KATONG BERSATU BERGANDENGAN TANGAN CIPTAKAN SITUASI KAMTIBMAS YANG AMAN DAN KONDUSIF DI WILAYAH HUKUM POLRES TIMOR TENGAH SELATAN”. Serta Spanduk  imbauan yang berisikan  kalimat  “ MARI KATONG BERANTAS ..!!! AKSI PREMANISME , MABUK MABUKAN, GENG MOTOR, JAMRET DAN NARKOBA GUNA MENCIPTAKAN SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF”.

Kapolres TTS melalui Kabag Ops Polres TTS AKP DG anjasmara, SH,MH bahwa diharapakan dengan pemasangan spaduk imbauan ini, masyarakat dapat membacanya serta di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari khususnya dam upaya mencegah aksi-aksi premanisme yang mengganggu kamtibmas.

“ kami imbau agar masyarakat tidak terlibat dalam aksi-aksi premanisme, harapannya masyarakat  turut berpartisipasi aktif dalam mencegah aksi-aksi premanisme yang meresahkan, jika menmukan dan mengetahui  aksi-aksi premanisme agar segera menghubungi aparat Polri maupun TNI, khusus Polres TTS dapat langsung menhubung Cal Center 110”, ujar Kabag Ops Polres TTS.

Dikutip dari Wikipedia Premanisme (berasal dari kata bahasa Belanda yaitu vrijman yang berarti orang bebas, merdeka dan isme yang berarti aliran) adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.